skip to main |
skip to sidebar
Al Imam Asy Syafi’i berkata :“ aku pernah berteman dengan orang orang sufi dan aku tidak mendapatkan manfaat apa apa dari mereka kecuali dua kalimat saja :Pertama :“Waktu itu bagaikan pedang, bila engkau tidak memotongnya, dialah yang akan menebasmu.”Kedua :“Dan nafsumu, bila engkau tidak menyibukkannya dengan kebenaran, maka dialah yang akan menyibukkanmu dengan kebathilan.”Waktu yang dimiliki manusia, itulah umur dia yang sebenarnya. Waktu itulah yang menjadi modal untuk kehidupannya yang abadi dalam kenikmatan abadi (syurga), sekaligus juga modal untuk kehidupan yang sengsara dalam azab yang pedih (neraka ). Waktu berlalu lebih cepat dari perjalanan gumpalan awan.Maka, barang siapa yang berhasil menjadikan waktunya untuk Allah dan bersama Allah, itulah kehidupan dan umurnya yang hakiki. Dan waktu yang tidak dipersembahkan untuk Allah tidaklah dihitung sebagai bahagian dari kehidupannya, walaupun dia hidup tapi kehidupannya laksana kehidupan binatang ternak.Bila seseorang menghabiskan waktunya penuh dengan kelalaian, syahwat dan angan2 kosong @ yang paling banyak hanya digunakan untuk tidur dan pengangguran,maka bagi orang semacam ini ‘mati’ itu lebih baik dari pada dia hidup.Muhasabah bersama...~Titipan dari buku 'Jangan dekati zina' karangan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah..
0 comments:
Post a Comment