Ternyata cuti semester memisahkan kita berdua.
Tapi tidak hati ini.
Rasa rindu bertamu
Teringat masa tidur sama-sama diatas karpet masjid tanpa bantal dan juga selimut.
Qiamullail bersama-sama
Borak itu dan ini
cerita masa lalu dan juga masa depan
Sama-sama melakar impian
"Akak kawan saya dah dapat terima kenyataan"..Sapanya diruangan chatbox.Saya dapat gambarkan wajahnya yang kegirangan sambil tersenyum.
"Alhamdulillah,syukur sangat-sangat ! "
x x x x x x x x x x x
Teringat beberapa ketika yang lalu,ternyata dia menyimpan satu bebanan yang besar.Menjadi tempat luahan perasaan kawannya yang memendam perasaan seorang syabab.Bertahun-tahun lamanya dan sanggup menolak pinangan-pinangan lain yang bertandang.
Tetapi syabab itu menolaknya cintanya dengan alasan masih belum bersedia dan ingin menghabiskan baki-baki semester yang ada.Masih jauh perjalanan.Bimbing andai yang dikejar tak dapat,yang dikendong keciciran.Masih banyak amanah yang menuntut pengorbanan.
"Saya dah tak terdaya kak.Habis sudah nasihat ditaburi,ternyata dia masih ingin menunggu dan menunggu"
"Memang benar,cinta manusia itu buta.Akal tiada daya lagi dalam membuat pertimbangan"
"Saya pesan padanya,serahkan pada Allah.Saya dah tak mampu berbuat apa-apa.Allah jualah yang memegang hati hamba-hambanya"..Masalah kawan masalah kita juga.Sama-sama tanggung sama-sama mencari solusi.
Ternyata kata-kata adikku itu benar.Akhirnya Allah telah membuka pintu hati kawannya supaya berani menerima takdir,berani menghadapi kenyataan.
Kadang-kadang apa yang kita cintai itu belum tentu menjadi milik kita.Jadi,bersahabatlah dengan takdir,qada' qadar yang telah ditentukan.
Semoga beliau tabah dan dijauhkan dari kekecewaan.Moga kebahagiaan dan cinta Allah menjadi miliknya.Ikhlas dan Redha.
Sampai saat ini kalimah ini terngiang-ngiang.
"Serahkan pada Allah,sesungguhnya Allah jualah yang memegang hati hamba-hambaNya."